Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Jumat, 05 Februari 2010

Laode Ida: SBY Seharusnya Bijak

Laporan: Wahyu Sabda Kuncahyo

Jakarta, RMOL. Wakil Ketua DPD, Laode Ida, menganggap tanggapan Presiden SBY atas “demo kebo” terlalu berlebihan.

“Menurut saya SBY terlalu berlebihan. Seharusnya sebagai kepala negara hal-hal tersebut ditanggapi secara bijak,” jelas Laode saat ditemui Rakyat Merdeka Online di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (4/2)

Menurutnya, masyarakat yang berdemonstrasi membawa kerbau adalah pernyataan sikap masyarakat yang otonom dan tidak dapat ditahan. Salah satu sebabnya, masyarakat marah pemerintahan sudah tidak berpihak pada mereka.

“Namun sikap SBY seperti itu masih wajar karena reaksi itu muncul sebagai manusia biasa," ujar tokoh masyarakat Indonesia Timur ini.

Aktivis Pemuda Cinta Tanah Air yang berdemonstrasi membawa kerbau, Yoseph Rizal, mengaku ide membawa kerbau dimaksudkan sebagai simbol pemerintahan saat ini, tetapi tidak dimaksudkan untuk menghina seseorang. Menurut Rizal pemerintahan saat ini terlalu besar, tapi kurang peduli pada nasib rakyat.

"Kalau ada orang yang mengartikan simbol kerbau itu macam-macam, ya terserah. Berarti arti itu yang ada dalam pikirannya," ujar Rizal. [ald]

Bookmark and Share

Lebih Baik Demo Kebo daripada Demo BH

Laporan: Zul Hidayat Siregar

Jakarta, RMOL. Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Jakarta menyayangkan aksi demonstran yang kerap membawa pakaian perempuan sebagai perangkat dalam berunjuk rasa.

Menurut Kepala Divisi Pelayanan Publik LBH APIK Jakarta, Hamim, tindakan itu melecehkan perempuan, juga membenarkan pandangan yang menganggap perempuan lambat, lemah, dan harus selalu dituntun untuk berjalan.

"Padahal kan tidak. Ada perempuan yang lebih hebat dari lelaki. Hanya karena keran kesempatan saja yang belum dibuka secara lebar. Ini (Demo BH) menunjukkan budaya patriarkhi masih kuat di masyarakat," kata Hamim kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Kamis, 4/2).

Tidak hanya demonstran laki-laki, demonstran perempuan juga sering membawa simbol-simbol perempuan. Hal ini terjadi karena perempuan sudah terlalu lama berada di bawah dominasi laki-laki. Menurut Hamim, agar bisa langsung didengarkan oleh penguasa lebih baik demonstrasi dilakukan dengan membawa kerbau daripada BH.

"Lebih baik demo bawa kerbau, daripada bawa BH. Buktinya, demo bawa kerbau langsung direspons Presiden SBY," katanya.

Sebagai penolakan terhadap demonstrasi yang membawa simbol keperempuanan, dia membuka grup di halaman Facebook yang diberi nama "Lawan Penggunaan Pakaian dalam Perempuan Sebagai Perangkat Aksi." [zul]

Bookmark and Share

Gagal, Aksi Kerbau Dicegat di Kalimalang

Laporan: Taufik Damas

Jakarta, RMOL. Rencana aksi Yoseph Rizal yang akan melibatkan seekor kerbau di Bundaran HI gagal. Ia keburu dicegat aparat di sekitar Kalimalang, Jakarta Timur.

Demikian dikatakan oleh akivis Pemuda Cinta Tanah Air itu kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 3/2). Menurut Rizal, aparat melarang ia masuk ke Jakarta karena membawa kerbau dari Bekasi. Jika Rizal memaksa masuk, maka aparat akan mengambil kerbau yang ia bawa.

"Daripada kerbau pinjaman ini diambil, mending saya balik lagi ke Bekasi. Harganya kan mahal, Rp 16 jutaan," ujar Rizal.

Rizal mengaku ide membawa kerbau datang dari dirinya sendiri dan beberapa orang teman. Bagi Rizal, kerbau dimaksudkan sebagai simbol pemerintahan saat ini, tapi tidak dimaksudkan untuk menghina seseorang. Menurut Rizal pemerintahan saat ini terlalu besar, tapi kurang peduli pada nasib rakyat.

"Kalau ada orang yang mengartikan simbol kerbau itu macam-macam, ya terserah. Berarti arti itu yang ada dalam pikirannya," ujar Rizal yang terkesan sedang menyindir seseorang.

Rizal juga menegaskan bahwa dia akan terus beraksi dan tidak terbatas oleh waktu. [fik]

Bookmark and Share

Dahsyat, Bila SBY Datangi Pendemo

Laporan: M Hendry Ginting

Jakarta, RMOL. Demo kerbau yang dilakukan oleh Aktivis Pemuda Cinta Tanah Air Yoseph Rizal membuat SBY cukup gusar.

Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia Profesor Ibramsyah, SBY saat ini diidapi halusinasi yang sangat dahsyat dalam menyikapi aksi-aksi Demo yang terus marak, terutama setelah ada aksi Demo yang membawa kerbau.

"Kenapa marah kalau ada pendemo yang bawa kerbau? Dia (SBY) itu terhalusinasi. Apakah dia identik dengan kerbau sehingga marah seperti itu?" ujar Ibramsyah kepada Rakyat Merdeka Online hari ini (Rabu, 3/2).

Dalam pandangan Ibramsyah, SBY telah merusak citranya sendiri dengan kegusaran seperti itu.

"Masak orang disuruh Demo baik-baik dalam kondisi sekarang ini. Rakyat sudah menderita, masak Demo harus mengucapkan salam dan nunduk-nunduk sambil bilang mau Demo," tandas Ibramsyah.

Menurut Ibramsyah, sebagai Kepala Negara seharusnya SBY tegar. Kalau perlu SBY mendatangi para pendemo.

"Itu baru dahsyat. Jangan ketakutan seperti sekarang ini," tegas Ibramsyah. [fik]

Bookmark and Share