Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Rabu, 03 Februari 2010

Tiga Balita Sakit dan Kelaparan Ditelantarkan

Metrotvnews.com, Tangerang: Apa yang ada dalam benak pasangan orangtua Lerry dan Diana ketika meninggalkan tiga anaknya? Para tetangga memergoki dan langsung menerobos masuk ke rumah Lerry dan Diana di rumah kontrakan mereka di Petir, Sipondoh, Tangerang, Banten, ketika mendengar jerita ketiga balita. Sejak empat hari Diana pergi dari rumah. Demikian juga ayahnya, Lerry, sudah pergi selama seminggu.

Naasnya, selama lima hari di rumah ini ketiga balita hidup sendiri. Mereka tak makan maupun minum. Saat ditemukan mereka dalam kondisi kelaparan dan sakit. Farel yang berumur dua tahun, Rafal tiga tahun dan Putri Aprillia berumur sembilan bulan, mungkin tak pernah menyangka ayah dan ibunya tega melakukan ini.

Para tetangga menyatakan, kedua orangtua balita itu pergi karena saat ini rumah tangga dilanda prahara rumah tangga dan persoalan ekonomi. Menurut Desi, tetangga Diana, selama ini ibu ketiga balita bekerja di salah satu tempat hiburan malam di Jakarta. Sedangkan Lerry sudah lama di pergi dari rumah kontrakannya dan tak juga kembali.

Kini Putri Aprillia dirawat oleh pemilik kontrakan rumah mereka. Sedangkan Farel dan Rafal dirawat di Yayasan Tjut Nya Dien, Tangerang, tempat penampungan anak-anak terlantar. Ketiganya masih terus menunggu orangtuanya membawa mereka pulang kembali.(DOR)

Bookmark and Share

Puluhan Gadis Jajakan Diri Via Facebook


Facebook

Jakarta, (tvOne) Situs jejaring sosial, Facebook mulai beralih fungsi, dari sekedar situs pertemanan menjadi situs untuk menjual harga diri. Salah satunya adalah dengan terungkapnya praktek prostitusi anak baru gede (ABG) lewat Facebook oleh Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya Jawa Timur, kemarin (31/1). "Dua tersangka yang diduga mucikari telah ditahan," kata Kepala Polwiltabes Surabaya Komisaris Besar (Kombes) Ike Edwin kedalam telewicaranya dengan tvOne, Senin (1/2).

Salah satu tersangka bernama Hendri Margari. Kombes Ike Edwin mengatakan, sejauh ini ada 25 ABG yang menjadi pelaku prostitusi ini. Lima diantaranya telah diperiksa pihak kepolisian. Menurut Ike, praktek prostitusi via Facebook ini sudah berlangsung sekitar dua bulan. ”Mereka mengaku baru melakukan ini selama dua bulan,” ungkapnya.

Ike menjelaskan, modus kejahatannya dilakukan dengan cara memajang sekitar 25 foto ABG di Facebook. Pria hidung belang alias pengguna seks pun lantas mempunyai kebebasan untuk memilih ABG mana yang akan disewa. Proses negoisasi harga dan lokasi pelacuran ini dilakukan melalui chatting. Mucikari akan menjadi penghubung antara pengguna seks dengan ABG tersebut.

Usai melakukan transaksi, para ABG berusia kisaran 15-16 tahun tersebut akan mendapat bagian bayaran sekitar Rp400 ribu hingga Rp800 ribu. "Kami menyita uang dari para tersangka sebesar Rp 1,7 juta," kata dia.

Salah tersangka bernama Hendri Margari. Ia mengatakan, para orang tua ABG tersebut sangat terkejut dengan prilaku anaknya. Mereka tidak mengetahui hal tersebut. Selain memanggil para tersangka, polisi juga berencana memanggil pihak sekolah. "Kami akan panggil semua yang terkait," katanya.

Menurutnya, kasus prostitusi ABG via Facebook ini merupakan yang pertamai kali terungkap di Surabaya. Ia mengaku, kepolisian berhasil mengungkap hal ini karena laporan dari masyarakat. "Ada laporan dari masyarakat lalu kami kembangkan," katanya.

Bookmark and Share

Maki "Polisi Babi" di Facebook, Keluarga Ningsih Panik

Gorontalo, (tvOne)

Tri Wahyu Ningsih, seorang mahasiswi Universitas Negeri Gorontalo (UNG), mengaku pihak keluarganya cukup panik ketika merespons kasus pencemaran nama baik melalui jejaring pertemanan "Facebook", yang melibatkan namanya di media massa. "Begitu saya diwawancarai langsung oleh salah satu televisi swasta nasional, orang tua, Om dan Tante saya langsung menelepon saya dengan nada panik," kata gadis berkulit putih, yang masih tercatat sebagai mahasiswa semester V, Jurusan Seni Drama, Tari dan Musik (Sendratasik), Fakultas Sastra dan Budaya UNG itu di Gorontalo, Rabu (3/2).

Dirinya juga tidak menyangka bahwa kasus yang menyeret namanya sebagai saksi, atas laporan pencemaran nama baik seorang anggota kepolisian itu, mendapat perhatian sebegitu besar dari publik. "Saya juga sempat panik, karena persoalan pribadi ini sudah terlanjur diketahui orang banyak," kata dia

Nama Ningsih mulai mencuat, ketika dirinya diperiksa Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo, karena laporan Brigadir Dua (Bripda) Rahmat Pongoliu. Rahmat adalah anggota Polisi yang sehari-harinya bertugas di bidang penanggulangan narkoba Polda Gorontalo.

Rahmat merasa namanya dicemarkan, baik secara pribadi maupun sebagai anggota polisi. Menurut Rahmat, status dan komentar dalam akun "Facebook" milik Ningsih, pada 12 Januari 2010 malam, sekitar pukul 00.30 Wita, yang menuliskan kata-kata kasar dan kotor, yang ditujukan pada dirinya.

Namun, Ningsih bersikukuh bahwa status dan komentarnya di "Facebook" itu bukan dia yang menuliskannya, melainkan dilakukan oleh Aidin Lahabu, mantan kekasihnya, karena cemburu pada Rahmat. "Sore hari sebelum status dan komentar itu beredar, saya memang sempat bertengkar dengan Aidin, dia tidak terima saya putuskan," ujar Ningsih.

Sedang soal akun facebok miliknya yang digunakan Aidin untuk memaki-maki Rahmat itu, lanjutnya, terjadi karena dirinya memang sudah cukup lama memberikan kata kunci untuk membuka akun tersebut. "Saya sama sekali tidak menduga, bahwa Aidin akan menggunakannya untuk hal yang tidak benar, ujar Ningsih.

Ningsih juga mengklarifikasi, bahwa hubungan antara dirinya dengan Bripda Rahmat itu, hanya sebatas teman biasa. Anggota Polisi itu adalah kakak kelasnya ketika masih di SMA dulu. Saat diperiksa Penyidik Ditreskrim Polda Gorontalo pada Jumat (29/1) lalu, Ningsih membawa serta rekannya, Etika Mega Jingga, yang turut memberikan kesaksian, bahwa pelaku pencemaran nama baik itu bukan Ningsih, melainkan Aidin.

Polda Gorontalo, dalam waktu dekat, juga akan memanggil sejumlah saksi dari pihak pelapor, dan menyusul Aidin Lahabu, sebagai calon tersangka. "Jika benar Aidin yang melakukannya, maka dia akan kami kenakan pasal pencemaran nama baik, berdasarkan Undang -undang (UU) nomor 11 tahun 2008, tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)," ujar Brigadir A Djufri, penyidik Ditreskrim Polda Gorontalo, beberapa waktu lalu. (Ant)

Bookmark and Share

BJ Habibie: Energi Nuklir Alternaif Energi Masa Depan

BJ Habibie

Jakarta, (tvOne)

Pengembangan energi nuklir merupakan salah satu energi alternatif yang ramah lingkungan, guna memenuhi pasokan listrik di Indonesia pada masa mendatang. Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Tekonologi, Burhanuddin Jusuf Habibie mengatakan, proyeksi konsumsi energi Indonesia pada 2020 sekitar 157 persen dari konsumsi energi saat ini.

"Proyeksi energi Indonesia pada 2045, sekitar 483 persen dari konsumsi energi saat ini. Kebutuhan energi itu sangat sulit dipenuhi," kata BJ Habibie ketika menjadi pembicara kunci pada diskusi "PLTN Menjamin Ketahanan Penyediaan Listrik Nasional" di Jakarta, Rabu (3/2).

Dikatakan Habibie, sampai saat ini pemerintah Indonesia masih mengandalkan sumber energi primer yang tidak terbarukan seperti bahan bakar minyak (BBM) dan batubara yang memiliki emisi CO2, NO2, dan SO2 tinggi untuk pasokan listrik nasional. Sumber energi primer terutama batubara, melepas begitu saja emisinya maupun debu halus berupa partikel metal ke udara, yang setelah melampaui batas ambang membuat udara menjadi tidak sehat. "Emisi NO2 dan SO2 yang bebas di udara jika terkena air hujan bisa menimbulkan asam, sehingga terjadi air hujan yang mengandung asam," katanya.

Menurutnya, energi nuklir menjadi salah satu sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, karena emisinya bisa efisien sampai lebih dari 50 persen. Sehingga sangat dibutuhkan sebagai energi alternatif, untuk memenuhi pasokan listrik di Indonesia pada masa mendatang. Dalam kesempatan tersebut, Habibie juga menyampaikan tiga skenario pengembangan energi di Indonesia pada masa mendatang, yakni pengembangan energi tanpa nuklir, pengembangan energi dengan opsi nuklir hingga 2025, serta pengembangan energi dengan opsi nuklir kompetisi.

Dalam opsi pengembangan energi di Indonesia pada masa mendatang tersebut, Habibie meminta pada pemerintah, legislatif, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk bis abersinergi dan terus memonitor perkembangannya. (Ant)

Bookmark and Share